Fuh... Lama tak update...
Fuh... Lama tak menulis...
Fuh... Lupa baca Bismillah...
Bismillahirrahmanirrahiem...
Fuh, post pertama setelah bergelar suami orang. heheh... bukan orang sembarangan tapi seorang akhwat. Alhamdulillah.
Ramai yang bertanya Akh, sambungan Pudar mane? kata 4 episod. ke 1 episod setahun...?
Hehe.. sabar kawan-kawan, dengan izin Allah Pudar 2.0 bakal menyusul. Doakan.
Cuma ada lagi yg lebih penting yang ingin diutarakan di kesempatan kecil ini.
Fuh! ready...? Jom.
Allah menukilkan dalam quran dua ayat yang sangat menusuk kalbu. ayat ini berada dalam surah Al-a'raf ayat yang ke 175-176.
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Allah mengatakan betapa ruginya manusia yang kalah kemudiannya tunduk dengan kemahuan nafsunya.
Allah menghiasi kehidupan kita dengan dua benda yang sentiasa ada. ketaatan atau kemungkaran. kita bahkan tahu, ketaatan kepada Allah adalah pilihan yang terbaik. tapi mengapa terus berpaling kepada kemungkaran.
Berapa ramai orang tahu Couple tu haram, tapi berapa ramai yang Allah beri kekuatan untuk tak bercouple?
Berapa ramai orang tahu main game tu sia-sia, tapi berapa ramai yang Allah beri kekuatan untuk tinggalkan game?
Berapa ramai orang tahu tengok blue tu haram, tapi berapa ramai yang Allah beri kekuatan untuk tinggalkan?
ayat ini jelas menceritakan manusia yang tahu dah larangan ke atasnya untuk bermaksiat, tapi mereka ingkar dan tetap melakukannya. Kita ini siapa? mata kita milik siapa? tangan dan kaki milik siapa? bahkan yang membenarkan kita hidup gembira saat ini siapa?
Ramai yang mampu menjawab, tapi tidak ramai yang yakin dengan jawapannya. Allah bahkan menghina orang-orang seperti ini. lihat ayat yang ke 176. manusia yang diciptakan oleh Allah dimuliakan semulia-mulianya. bahkan disuruh seluruh ciptaan sujud padanya. Allah boleh memuliakn siapa sahaja di antara kita, tapi yang paling mulia adalah mereka yang hatinya penuh dengan ketakwaan. tapi berapa ramai yang dibiarkan hina menjadi "anjing" di pandangan Allah. kita sendiri sudah tahu menghina orang dengan perkataan anjing sangat buruk, takkan Allah tak tahu. begitulah hinanya manusia yang membelakangkan Allah saat diuji dengan pilihan untuk bermaksiat.
Alangkah ruginya kita. bila melepaskan peluang untuk menjadi mulia di mata Allah.
Kita sangat tidak adil, meggunakan nikmat yang diberi Allah... tapi menggunakannya untuk ingkar dan melaggar perintahnya. mana pergi rasional kita, bila dengan manusia kita bahkan mengingat jasa baik sampai kita tua. tapi Allah yang memberikan nikmat kita dari saat lahir hingga tua bahkan sehingga kita mati pun. Ada kita ingat?
berapa ramai orang sanggup mengutamakan Allah dalam hidupnya? mengabaikan pengetahuannya dan kemudiannya terjerumus dalam gaung shahwatnya? maaf. yang ini ramai. tapi....
teringat satu ungkapan yang sangat biasa dengan kita.
"Sesungguhnya semua solatku.. ibadahku... bahkah ________ dan ________ hanya untuk Allah"
Janji yang kita katakan pada Allah lebih dari lima kali sehari. maaf. ruangan kosong di atas sila jawab sendiri.
Kadang-kadang kita ni lebih kepada munafiq. sembang berapi... tapi bila dituntut janjinya pada Allah. langsung tak berusaha untuk tunaikan. Di mana silapnya?. kita tahu kita ini ciptaan Allah tapi mengapa masa kita lebih banyak bersama syaitan?
Kita bahkan malu dengan orang lain kalau mereka tahu kita bermaksiat. sangat menyedihkan bila kita diuji begini. terasa malu yang teramat dan mula menyalahkan Allah menzalimi diri kerana mendedahkan aib kita. yang teruk dan lebih menyedihkan lagi... langsung tidak ada rasa malu dengan Allah.
Sudah lah...
Mari kita kita tanamkan azam baru. untuk merealisasikan janji-janji kita pada Allah. kita berdoa pada Allah agar ditetapkan hati dan diberi kekuatan untuk terus bersama kebenaran. jaga hati, kerana di situ terletaknya takwa...
biarlah Allah menarik nyawa kita sebagai orang yang bertakwa. jangan ditarik ketika kita sedang berlumuran dosa. bangkitkan iman yang tidur. perjalanan ke syurga bermula dari detik ini, dan kita perlukan semua tenaga dan kekuatan yang ada.
Marilah saudara, kita menjadi manusia yang sebenar. Hamba Allah, kuli dalam departmen ketaatan.
Jom berlumba ke pintu syurga.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."
Ali Imran : 133
Allahu taala alam.