Social Icons

Saturday 30 July 2011

Norway Berdarah

Jumaat. 22 Julai 2011. Satu sejarah berdarah telah tercalit ke negara aman Norway. insiden ini meragut 76 nyawa (68 di Utoya dan 8 lagi di Oslo).

kronologi insiden itu bermula dengan letupan bom di kompleks pentadbiran di pusat Oslo, beberapa jam selepas itu seorang 'teroris' yang berpakaian lengkap seragam polis melepaskan tembakan bertubi-tubi ke arah kumpulan remaja di satu kem musim panas Norway di pulau Utoya. sekali gus menjadi pembunuhan beramai-ramai yang sangat kejam.

Apa yang menyedihkan lagi. tindakan 'teroris' yang dikatakan di atas mendapat pujian khusus dari Mario Borghezio,wakil negara Itali yang  menganggotai parlimen Uni Eropah yang mengatakan idea 'teroris' ini "hebat!". tapi Mario akhirnya memohon maaf atas kenyataannya memuji tindakan itu setelah digesa perdana menteri Itali.

"Apa yang terjadi di Oslo menunjukkan betapa orang Eropah menjadi begitu putus asa. Ini adalah bom masa. Jika rasa frustasi dan kemarahan itu tidak ada penyalurannya--untuk melepaskan emosi itu dengan cara yang demokrasi--maka situasi itu akan menciptakan raksasa-raksasa seperti Breivik," kata Lennon. pemimpin English Defence League.

menurut Lennon tindakan 'teroris' ini atau nama sebenarnya Anders Behring Breivik sangat tidak boleh dimaafkan dan berakar dari sikap Islamofobia nya sendiri . Anders mengakui sendiri melakukan tindakan itu sebagai serangan kesedaran yang orang Islam merupakan ancaman buat eropah. ujarnya "Islam di Eropah perlu dihalang perkembangannya".

sekiranya kita fikirkan kembali. mengapa Anders sanggup melakukan tindakan kejam begitu? padahal dia cuma pengurus petanian yang berusia 32 tahun. ini semestinya pengaruh pihak-pihak tertentu yang membakar semangatnya dan penduduk eropah yang anti-islam.

Bekas orang kuat CIA, Philip Giraldi, mengatakan apa yang membuat warga Amerika menganggap Muslim sebagai teroris adalah pandangan yang diungkapkan oleh beberapa pakar teroris palsu, termasuk pakar teroris NBC Evan Kohlmann.

Giraldi ada menyatakan di Press TV "US Desk" pada hari Khamis  (28/7) bahwa para pakar teroris pendukung Israel berpendapat bahwa "Hanya Muslim yang teroris," dan orang-orang percaya apa yang mereka katakan.

bukan itu saja, menurut kajian-kajian yang telah dilakukannyanya, kebanyakkan pengebom sama sekali BUKAN MUSLIM.


Dia menyimpulkan, "Mereka hanya mendengar sebahagian dari cerita, dan sayangnya sebahagian dari cerita ini dimaksudkan untuk membuatnya terlihat seperti itu adalah masalah dari umat Islam."

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan  mengatakan insiden ini menunjukkan kelemahan pemerintahan dan sentimen Islamofobia yang meluas di Eropah.


Insiden ini juga dimanfaatkan sepenuhnya oleh kumpulan anti Islam untuk mendapatkan bantuan media massa untuk menyebarkan sentimen anti-muslim ke seluruh Eropah. 


pertamanya mendakwa orang yang bertanggungjawab untuk pengeboman dan pelepasan tembakkan adalah pengganas muslim. tapi setelah diselidiki orang yang bertanggungjawab adalah orang Kristian radikal. tidak berhenti di situ, walaupun begitu, media tetap menyiarkan orng Islam merupakan punca utama. 


begitu nasib muslim di sana mereka dilihat sebagai ancaman yang perlu dihancurkan sehancur-hancurnya. Adapun sebenarnya orang Islam hanya 3 atau 4 peratus sahaja menduduki negara itu. tapi itu sudah cukup menggegarkan waras akal penduduk anti-islam di sana.

"Setelah apa yang terjadi di Norway Jumaat lalu, semua orang selayaknya meluruskan pandangannya, karena insiden itu bukti bahwa Muslim tidak identik dengan terorisme,"- Muneeb Hassa Al-Rawi (ketua komuniti islam republik chech)

~“The order is to serve as an armed indigenous rights organisation and as a crusader movement (anti-Jihad movement). Once you decide to strike, it is better to kill too many than not enough, or you risk reducing the desired ideological impact of the strike.
“Do not apologise, make excuses or express regret for you are acting in self-defence in a pre-emptive manner.”
Anders Behring Breivik – Justiciar Knight Commander

No comments: